Sebagai perusahaan terbuka sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk merilis laporan tahunan, dan kini penyampaian laporan keberlanjutan (sustainability report) pun telah menjadi kewajiban yang harus dipenuhi. Laporan keberlanjutan bukan hanya tentang laporan berupa data, namun internalisasi dan peningkatan komitmen perusahaan dalam praktik bisnis berkelanjutan.
Tidak sedikit perusahaan yang belum seutuhnya memenuhi tujuan penyusunan tersebut, yang akhirnya berdampak terhadap isi dan persiapan penyususnan laporan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak menjadi kesalahan perusahaan Anda.
Kesalahan dalam Penyusunan Laporan Tahunan dan Keberlanjutan
Persiapan yang Terlalu Singkat
Penyusunan Laporan Tahunan yang mematuhi peraturan dan standar yang berlaku memerlukan waktu persiapan materi dan pengerjaan yang tidak singkat. Mengingat batas akhir pelaporan umumnya pada tanggal 30 April setiap tahunnya. Lalu kapan waktu terbaik untuk memulai? idealnya pengerjaan dimulai setidaknya saat awal tahun dari waktu pengumpulan. Jika waktu pengerjaan tidak memadai maka imbasnya adalah hasil akhir Annual Report yang mungkin tidak sesuai harapan. Baik dari sisi kelengkapan data dan informasi, gambar, ataupun tampilan visual dari Annual Report.
Penyajian Terlalu Panjang
Tentu ada banyak informasi berharga yang ingin Perusahaan tampilkan dalam laporan tahunan dan berkelanjutan. Namun dari sisi pembaca yang memiliki berbagai latar belakang, kemudahan informasi yang dapat dicerna secara singkat menjadi penting. Sehingga para stakeholders dapat menangkap informasi dengan penting dalam waktu singkat. Jadi, sebisa mungkin untuk meringkas atau sortir informasi yang ingin ditampilkan. Contohnya, Perusahaan dapat mengutamakan data yang paling aktual, dimana versi yang lebih detail dapat tersedia untuk keperluan internal atau sebagai informasi terpisah pada halaman website Perusahaan. Usahakan menyusun kalimat secara aktif dan efektif serta memenuhi kaidah penulisan yang tepat. Tak kalah penting, pastikan informasi yang disajikan relevan dengan target audiens dan industri Perusahaan Anda.
Tidak Menggunakan Standar Pengukuran
Laporan keberlanjutan menyampaikan kinerja perusahaan dalam aspek keberlanjutan seperti aspek sosial, ketenagakerjaan, ekonomi, dan sebagainya. Penyampaian informasi tersebut harus mengikuti acuan atau standar yang berlaku. Acuan yang umum digunakan adalah GRI dan SEOJK, dimana hal terbaik dalam penyajian informasi baik kualitatif maupun kuantitatif mengikuti pedoman yang tersedia sesuai indeks yang digunakan. Kesalahan yang kerap terjadi adalah tidak mengikuti standar yang berlaku atau tidak menggunakan standar terbaru.
Dengan mengikuti standar yang ada menjadikan akuntabilitas laporan keberlanjutan perusahaan menjadi lebih baik.
Kelengkapan Fokus pada Laporan Keberlanjutan
Sustainability report bukan hanya tentang lingkungan. Laporan berkelanjutan harus menyajikan dampak yang diberikan perusahaan pada triple bottom line: manusia, planet, dan laba (People, planet, profit). Jadi jangan sampai laporan keberlanjutan perusahaan Anda hanya memuat satu dari ketiga bottom line tersebut.
Pahami lebih baik tentang strategi menyusun laporan keberlanjutan pada artikel Strategi lengkap menyusun Sustainability Report